Skema Lampu Flip-flop by Ronica SC-120
Yuk kita bernostalgia sebentar. Skema lampu flip-flop buatan Ronica ini adalah skema jadul lho. Dulu sekitar tahun 2000an, saya sering sekali berlangganan PCB dari merek yang satu ini. Dari mulai PCB pemancar radio, regulator, tone control, amplifier, permainan bunyi-bunyian, permainan lampu, dll. Seingat saya, banyak sekali PCB yang diproduksi oleh Ronica atau Siemcor Elektronic ini. Mungkin karena skema buatannya ini boleh dibilang irit komponen, tata letak komponen di PCB yang rapi, serta produk mereka juga yang beragam.
Jaman saya SMA dulu, kalo mampir ke toko elektronik, saya pasti menanyakan apakah di sana ada PCB baru. Kalo ada, pasti saya ambil, walaupun komponennya saya beli nyusul belakangan. Pokoknya pada jaman itu belajar elektronik itu seru, tidak seperti sekarang, dimana semua serba modul yang sudah jadi atau berbentuk chip yang sulit dipelajari.
Belakangan ini, tak disangka saya menemukan beberapa skema dan PCB jadul peninggalan jaman SMA dulu, yang bercampur dengan buku-buku usang di gudang. Salah satunya adalah skema lampu flip-flop merek Ronica ini. Daripada dibuang begitu saja, mending saya foto dan saya posting di sini. Siapa tau ada orang yang membutuhkan untuk belajar merangkai ataupun sekedar untuk hiburan dan bernostalgia. Mungkin ke depannya, saya akan posting semua skema di sini. Jadi pantau terus blog saya ini ya gaes.

Prinsip kerja dari rangkaian lampu flip-flop ini cukup sederhana. Dimana transistor Q1 dan Q2 akan bekerja bergantian untuk menyalakan 2 buah lampu LED yang dipasang pararel pada kolektor mereka. Mereka juga akan bergantian mengisi muatan pada elco C1 dan C2. Saat arus dari kolektor Q1 bernilai positif, maka lampu LED D1 akan padam. Muatan arus positif tersebut akan digunakan untuk mengisi elco C1. Sementara itu LED D2 akan menyala karena kolektor Q2 bernilai negatif. Saat itu pula muatan pada C2 akan dikuras. Begitulah seterusnya, sehingga lampu LED D1 dan D2 akan menyala bergantian. Nah, jadi untuk merubah lamanya nyala lampu, kita bisa bereksperimen dengan mengganti nilai kapasitas C1 dan C2. Semakin besar nilainya, maka pergantian nyala lampu akan semakin lama.

Untuk transistor yang dipakai, tidak harus tipe yang seperti di gambar, kita juga bisa menggunakan transistor tipe lain yang sejenis.
Lampu flip-flop ini cocok untuk rangkaian permainan saja. Kalo saya sih biasanya lampu ini dipasang di box speaker atau box amplifier sebagai hiasan supaya tidak monoton. Namun dari sini bisa dikembangkan untuk pembuatan rangkaian seperti inverter untuk penaik tegangan atau konversi arus DC ke AC yang tentunya memerlukan banyak komponen tambahan.
Lihat Skema Elektronika Lainnya Disini: https://asevha.com/category/elektronika