Skema Lampu Berjalan Elektronik by Ronica SC-325
Pada saat Agustusan, Natalan, Tahun Baru, Idul Fitri, atau hari-hari spesial lainnya, kita sering melihat orang-orang memasang hiasan lampu yang kedap-kedip dan terlihat seperti berjalan beurutan. Hiasan lampu tersebut sering dipasang di depan rumah, pagar, pohon natal dsb yang membuat suasana menjadi lebih ramai dan semarak. Nah, sebetulnya lampu tersebut dihubungkan pada sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengatur waktu agar lampu bisa menyala atau mati secara otomatis.
Pada artikel kali ini, saya akan akan memperlihatkan sebuah skema lawas buatan produsen PCB Ronica yang sangat populer pada zamannya, yakni Skema Lampu Berjalan Elektronik SC-325. Rangkaian ini memungkinkan beberapa lampu pijar / LED 220 volt dapat menyala berurutan, bisa berjalan bergantian. Kita bisa memasang hiasan lampu berjalan ini misalnya pada setiap sudut rumah, pagar, atau pohon natal saat perayaan hari-hari besar untuk membuatnya lebih meriah.
Untuk skema Lampu Berjalan Elektronik selengkapnya, perhatikan gambar di bawah ini:
Rangkaian Lampu Berjalan Elektronik ini menggunakan 2 buah IC sebagai otaknya, yakni IC 555 sebagai pengatur waktu (timer) dan IC 4017 sebagai pembangkit gelombang / penghitung (counter). Kedua IC ini sangat mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang murah. Komponen lainnya adalah 10 buah SCR dengan tipe FIR3D, 2P4M, atau yang sejenisnya. SCR ini berfungsi sebagai sakelar yang otomatis menghubungkan dan menyetop aliran listrik yang menuju ke lampu. Dengan menggunakan SCR, maka kita bisa memasang lampu 220 volt yang terang dengan daya maksimal 10 x 300 watt.
Prinsip kerja rangkaian di atas dimulai dari gelombang denyut (pulse) yang dihasilkan oleh IC pewaktu (555). IC ini akan menghasilkan denyut secara teratur yang berasal dari pengisian dan pengosongan muatan elco C2. Durasinya gelombang denyut tadi bisa diatur kecepatannya dengan memutar trimpot (VR) 20K.
Pinout IC NE555
Gelombang denyut IC 555 akan dikeluarkan melalui kaki 3 menuju ke kaki 14 IC 4017. Selanjutnya, gelombang tadi akan dikeluarkan oleh 10 kaki lainnya pada IC 4017 secara bergantian dan berurutan menuju ke kaki Gate dari SCR FIR3D. Dengan adanya arus bias pada Gate tersebut, maka arus listrik akan dialirkan melalui SCR dari kaki Katoda menuju ke Anoda yang membuat lampu bisa menyala terang.
Lihat Skema Elektronika Lainnya Disini: https://asevha.com/category/elektronika