ELEKTRONIKA

Skema Galaxy dan Fungsinya pada Sistem Amplifier

Pernahkah kamu mendengar istilah Galaxy dalam dunia audio? Mungkin sebagian orang belum tahu apa fungsi dan bagaimana rangkaian galaxy ini bekerja. Dan apakah wajib dalam sebuah sound system amplifier dipasang rangkaian galaxy, dan apa efeknya jika tidak dipasang? Yuk kita simak pembahasannya pada artikel saya kali ini.

Sebelumnya saya di sini hanya akan membagikan sejauh yang saya tahu saja. Dulu saat masih SMA, saya mulai hobi dengan yang namanya elektronika, terutama di bidang pemancar, radio dan audio amplifier. Saya suka sekali merangkai sistem power amplifier bersama tek tek bengeknya, misalnya tone control, pre-amp, equalizer, galaxy, giga bass, echo, mixer, regulator DC dll. Semua itu pernah saya coba buat dan rasakan sendiri kelebihan dan kekurangannya.

Nah, dalam postingan ini saya akan membagikan pengalaman saya perihal rangkaian galaxy pada sebuah sistem audio amplifier.

Sebelumnya, coba perhatikan skema galaxy by GM Kit di bawah ini:

Skema Galaxy by GM Kit

Skema rangkaian galaxy di atas adalah buatan produsen PCB yang cukup populer saat itu, yakni GM Kit. Waktu itu saya sering beli PCB polos bersama komponennya dan kemudian merakitnya sendiri. Jika kita perhatikan skema di atas, memang tidak ada yang spesial. Di sana hanya terdapat beberapa resitor, kapasitor, elko dan hanya menggunakan 2 buah transistor. Sekilas mirip rangkaian penguat awal audio atau pre-amp.

Jadi apa fungsi rangkaian galaxy ini? Ya, galaxy berfungsi sebagai pre-amp, yaitu penguat nada atau pembangkit nada. Nada apa yang dikuatkan? Yang dominan dikuatkan adalah nada tinggi (treble) dan nada rendah (bass). Jadi audio yang masih lemah dan flat pada bagian input akan diperkuat serta ditingkatkan kualitas bass dan treble-nya, sehingga lebih nendang atau lebih terasa.

Jadi, perlukah pada sebuah audio amplifier dipasang rangkaian galaxy? Menurut saya tergantung. Ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan sebelum kita memasang rangkaian galaxy ini, yaitu:

  1. Daya power amplifier. Pemasangan galaxy pada power amplifier dengan daya rendah akan terasa kurang maksimal dan bahkan hanya akan menyebabkan overloud serta menimbulkan bising atau noise. Pemasangan galaxy akan optimal pada power amplifier dengan daya minimal 60 watt ke atas.
  2. Pemasangan galaxy tanpa rangkaian kontrol nada seperti tone control atau equalizer adalah hal yang buruk. Jadi kita wajib memasang pengatur nada setelah rangkaian ini supaya audio tidak over atau pecah.
  3. Speaker yang digunakan juga sangat berpengaruh. Dengan pemasangan rangkaian galaxy pada sebuah amplifier, otomatis nada bass dan treble akan meningkat / terangkat. Jika kita hanya memakai satu buah speaker full-range, itu percuma saja, dan bahkan suara yang dihasilkan akan menggulung tak jelas. Jadi pemasangan galaxy akan optimal jika memakai sistem speaker pemisah nada, yaitu minimal 1 subwoofer dan 1 twitter.

Nah, jadi apa efeknya jika amplifier tidak memakai rangkaian galaxy? Menurut saya ini hanya masalah selera saja. Jika kita suka dengan suara treble yang ngeces dan suara bass yang lebih dag dig dug, maka silahkan pasang galaxy. Namun jika tidak, maka rangkaian tone control atau equalizer saja sudah cukup untuk mendapatkan audio yang enak didengar. Oleh karena itu, pada rangkaian galaxy biasanya dilengkapi oleh sebuah sakelar untuk by-pass. Kalo pada box amplifier pabrikan biasanya ada sebuah tombol yang dinamakan “LOUDNESS”, yang bisa kita hidup atau matikan sesuai keinginan.

Lihat Skema Elektronika Lainnya Disini: https://asevha.com/category/elektronika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *