PELUANG USAHA

8 Trik Bisnis Budidaya Gurame Untuk Pemula Supaya Tidak Rugi

Halo sobat pembaca! Pada artikel kali ini saya akan berbagi tentang 8 Trik Bisnis Budidaya Gurame Untuk Pemula Supaya Tidak Rugi. Kebetulan paman saya sudah menggeluti usaha ini sejak lama dan boleh dibilang beliau sudah jago dalam budidaya ikan gurame ini. Hasil dari penjualan ikan guramenya itu kini bisa membiayai kehidupan sehari-harinya, ia juga sudah mampu membeli sebuah sepeda motor dan merenovasi rumah walaupun hanya memiliki 3 buah kolam terpal saja di samping rumahnya. Bagaimana, apakah sobat tertarik mencobanya? Di sini saya akan membocorkan rahasia paman saya tersebut sehingga bisa sukses budidaya ikan gurame. Yuk simak artikel ini sampai selesai agar dapat memperoleh gambaran bagaimana bisnis ini dimulai.

Bisnis ikan gurame ini terdiri dari beberapa segmen pasar lho. Jadi untuk pemula, kita mesti memilih segmen mana yang cocok untuk diincar. Diantara segmen pasar ikan gurame menurut paman saya antara lain:

  • Bisnis telur ikan gurame
  • Bisnis anakan gurame sebesar biji mentimun hingga sebesar jari kelingking
  • Bisnis anakan gurame sebesar jari kelingking hingga ukuran 2 jari normal manusia (bungkus korek api)
  • Bisnis anakan gurame sebesar bungkus korek api hingga ukuran 4 jari (sebesar bungkus rokok)
  • Bisnis ikan gurame sebesar bungkus rokok hingga ukuran konsumsi (2 ekor / kg)
  • Bisnis indukan gurame dari ukuran konsumsi hingga ukuran dewasa (sudah bertelur)

Nah, dari banyaknya segmen pasar budidaya ikan gurame ini, tentu kita sebagai pemula akan bingung memilih segmen yang cocok bukan? Dan ini akan kita bahas pada tulisan berikutnya. Namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat akan memulai usaha budidaya ikan gurame ini terutama bagi pemula, antara lain sebagai berikut:


1. Kolam harus terkena sinar matahari

Poin pertama ini sangat penting diperhatikan. Seperti halnya makhluk hidup lain pada umumnya, ikan gurame ini pun membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk kelangsungan hidupnya. Menurut paman saya, jika kolam ikan berada di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari, pertumbuhan dan kesehatan ikan akan terganggu. Misalnya saja ikan akan lama tumbuh walaupun sudah diberi pakan yang cukup, kemudian ikan menjadi rentan terhadap penyakit, sering sakit-sakitan dll. Jadi mau dipelihara di kolam biasa ataupun kolam terpal juga tidak masalah, asalkan kolam tersebut terkena sinar matahari minimal setengah hari.

Contoh kolam terpal untuk budidaya gurame

2. Belilah benih gurame, jangan induk gurame

Ini khusus bagi pemula yang belum begitu paham tentang seluk beluk pemeliharaan ikan gurame. Paman saya memberikan triknya kepada saya tentang segmen mana yang cocok untuk pemula supaya tidak merugi di kemudian hari, yaitu belilah benih gurame (anak gurame), bukan indukannya. Mengapa? Sebagai pemula, memelihara benih gurame akan jauh lebih mudah ketimbang memelihara induknya. Harganya pun berbeda. Harga induk gurame bisa sangat mahal apalagi kalau berasal dari jenis yang unggul. Tentunya jika salah dalam pemeliharaannya, hal itu akan menyebabkan kerugian besar.

Jadi untuk pemula, belilah anakan gurame yang sudah agak besar namun tidak terlalu besar. Ukuran yang pas untuk pemula yaitu anak gurame sebesar jari kelingking hingga ukuran sebesar korek api (2 jari tangan manusia). Mengapa? Karena jika ukurannya masih terlalu kecil akan sulit juga pemeliharaannya, pakan yang dibutuhkan juga cukup mahal karena harus membeli pakan cacing. Sedangkan untuk anak gurame yang agak besar, kita sudah bisa memberikan pakan pelet atau dedaunan.


3. Jangan terlalu banyak menabur bibit ikan dalam satu kolam

Ini juga penting diperhatikan. Sebagai pemula kita jangan dulu membeli bibit ikan terlalu banyak, apalagi jika memiliki ukuran kolam yang kecil. Ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup ikan gurame kita di kemudian hari. Jika kolam terlalu sesak, akan membuat pertumbuhan dan kesehatan ikan terganggu. Misalnya saja untuk kolam terpal ukuran 2 x 3 meter, kita bisa menabur bibit ikan gurame sebesar bungkus korek api sebanyak 200-300 ekor. Semakin sedikit maka semakin baik namun semakin boros kolam. 300 ekor adalah jumlah maksimal jika ingin pertumbuhan ikan yang baik. Untuk ukuran ikan yang kurang dari itu, misalnya sebesar jari kelingking, kita bisa menambahkan lebih banyak, misalnya 400 ekor, jadi per meternya kurang lebih 60-70 ekor ikan. Ini menurut pengalaman paman saya lho.


4. Jangan terlalu lama memelihara ikan gurame dalam satu kolam yang sama

Ini sangat penting diingat dan cukup fatal apabila dilanggar. Karakteristik ikan gurame ini tidak cocok dipelihara dalam waktu lama pada satu kolam yang sama maksimal selama 2 tahun. Mengapa? Misalnya kita menabur benih awal sebanyak 300 ekor pada satu kolam. Nah, setelah 1-2 tahun si ikan tentunya bertambah besar yang akan mengakibatkan kolam semakin sesak. Dengan sesaknya kolam tersebut, pertumbuhan ikan akan kurang maksimal, potensi ikan terluka juga akan semakin tinggi, yang menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.

Jadi bagaimana solusinya?

Ada 2 solusi yang bisa kita lakukan, antara lain:

  1. Segera menjual ikan tersebut dan membeli lagi benih yang baru untuk dibesarkan.
  2. Memindahkan setengah jumlah ikan untuk dipelihara di kolam lain.

Untuk cara pertama lebih direkomendasikan bagi pemula. Mengapa? Karena mengingat tujuan awal kita yaitu berbisnis, maka kita akan cepat bisa menghasilkan untung dari penjualan ikan tersebut. Di samping itu untuk segera menghindari kerugian akibat banyaknya ikan yang sakit atau mati.

Untuk cara kedua lebih direkomendasikan jika kita ingin menyasar segmen lain yang berbeda dan kita memiliki kolam lebih dari satu. Tentunya untuk cara kedua ini akan lebih banyak memerlukan biaya untuk penyediaan kolam, pakan dan pemeliharaan.

Baca juga: Peluang Usaha Budidaya Ayam Walik, Si Keriting Cantik Yang Kian Menggiurkan


5. Jangan terlalu banyak menabur pakan

Berikanlah pakan secukupnya jangan berlebihan. Pakan yang menumpuk di kolam dan tidak termakan ikan akan menjadi residu yang akan membuat air kolam semakin kotor dan mengundang berbagai macam bakteri serta penyakit yang merugikan. Oleh sebab itu, berikanlah pakan secukupnya. Apalagi untuk pakan pelet, sebaiknya diberikan selang satu hari agar air kolam tidak cepat keruh. Perbanyaklah pemberian pakan alami seperti dedaunan (daun talas misalnya). Jadi intinya, jangan sampai ada banyak pakan yang menumpuk di kolam.


6. Perhatikan musim

Waktu yang baik untuk memulai usaha budidaya ikan gurame untuk pemula ini adalah pada awal musim hujan. Mengapa? Supaya tersedia banyak air saat melakukan penggantian air kolam yang notabene harus dilakukan secara teratur. Alasan lainnya, supaya ketersediaan pakan alami di alam memadai dan kita tidak kesulitan untuk mendapatkannya.

Untuk pemula, hindari memelihara ikan gurame pada saat pergantian musim, karena pada waktu itu biasanya ikan gurame sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit.


7. Rutin melakukan penggantian air kolam

Ini sangat penting dilakukan supaya pertumbuhan ikan gurame kita maksimal dan bebas hama penyakit, yaitu secara teratur melakukan penggantian air kolam. Untuk pergantian air kolam maksimal dilakukan 1 bulan sekali dan tergantung kondisi kolam. Jika kolam sudah terlihat terlalu butek airnya, maka kita harus segera menggantinya. Buanglah 2/3 bagian dari air kolam tersebut dan gantilah dengan air baru yang bersih dan tidak tercemar, misalnya air sumur.


8. Segera membuang bibit ikan yang mati

Saat memelihara ikan gurame, pasti ada saja bibit ikan yang mati. Nah, sebaiknya secepatnya kita membuang ikan yang mati tersebut jangan membiarkannya membusuk di kolam. Mengapa? Karena selain bisa mencemari air kolam, bibit yang mati dan membusuk tersebut bisa mengundang berbagai macam penyakit dan jamur yang akan mengganggu kesehatan ikan lainnya.

Baca juga: 10 Peluang Usaha di Kampung dengan Modal Kecil dan Sangat Menguntungkan

Nah, demikianlah 8 rahasia memulai bisnis budidaya ikan gurame untuk pemula. Bagaimana, apakah sobat tertarik mencobanya? Semoga sobat bisa memperoleh gambaran yang bermanfaat. Akhir kata, lebih kurangnya saya minta maaf. Terima kasih telah berkunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *